03 April 2008

ASPEK BERPACARAN, CINTA & SEX

Ciri Kedewasaan Pribadi
  1. Mampu bersikap obyektif
  2. Secara emosional tidak bergantung kepada orangtuanya.
  3. Membuat keputusan untuk dirinya sendiri.
  4. Menyadari dan bertanggungjawab atas kesalahan-kesalahannya sendiri
  5. Tertarik secara seksual terhadap lawan jenisnya.
  6. Menerima usianya secara kronologis
  7. Bersedia menunggu kesenangan dimasa depan.
  8. Dapat menarik pelajaran dari kesalahan sendiri.
  9. Menerima peraturan-peraturan moral.
  10. Berusaha memahami orang lain.
  11. Dapat berkomunikasi dan bergaul dengan orang lain.
  12. Menerima keadaan sekarang dan mampu melihat ke masa depan.
  13. Memandang ekspresi seks sebagai suatu yang normal dan bernilai tinggi.
  14. Bersedia menggunakan pikiran daripada berfantasi dalam masa berpacaran.
  15. Dapat menilai diri sendiri dan memotivasi secara konstruktif.

Hal-hal Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Memilih Pacar Atau Ketika berkencan:

  1. Kepripadian
    Menyangkut budi pekerti, bersikap dewasa, tahu sopan santun.
  2. Kecocokan :
    Mempunyai hobby dan kegiatan yang sama atau bisa mengerti hobby dan kegiatan yang berbeda, yang penting dapat berkomunikasi.
  3. Kematangan :
    Cukup bisa menjaga diri dengan pasangannya, cukup bijak dan tidak dibuat-buat secara
    berlebihan dalam penampilan.
  4. Kedudukan sosial : Meliputi persamaan atau perbedaan latar belakang keluarga, usia, agama, pedidikan dan status sosial.
  5. Penampilan Phisik :
    Tampan, ayu, cakep, dapat dibanggakan.
  6. Saling memperhatikan dan menyukai.
  7. Prestasi :
    Selain prestasi dalam pendidikan, juga prestasi dalam bidang lain (musik, olahraga, lukis, tari, dan sebagainya)

Bisa jadi faktor-faktor tsb sudah adala lebih dahulu, baru kemudian dipertimbangkan setelah remaja mengalami "jatuh cinta pada pandangan pertama".

Dasa Sila Pacaran Ala Arswendo Atmowiloto :

  1. Pacaran menghendaki kebahagiaan bersama dalam kemuliaan, salaing membagi pengalaman
    dan memecahkan persoalan, mengungkapkan diri, mendengarkan, menghargai.
  2. Hubungan seks, bukanlah tanda cinta, rayuan gombal tak berlaku.
  3. Tidak, adalah obat paling mujarab, dalam menangkal segala godaan.
    Bukan awas, nanti ketahuan atau jangan disini. Tidak, dalam arti kata dan perbuatan yang konsisten. Masing-masing tidak memberi peluang atau menciptakan peluang.
  4. Hubungan seks, NO !
    - Bagaimana menghargai orang lain.
    - Mengembangkan kepekaan akan rasa hummor, sehingga tidak mudah tersinggung.
    - Berusaha memecahkan masalah bersama.
    - Membicarakan soal hari depan, cita-cita, pilihan karir dan masih banyak yang bisa dan harus dibicarakan sebelum sampai pada hubungan seks.
  5. Pemaksaan adalah perbuatan egois, tindakan teror.
  6. Keluarga adalah sebagai model - berkacalah!
  7. Revolusi seks, omong kosong.
  8. Persamaan hak antara pria dan wanita bukan dalam hubungan seks.
  9. Ingat kehamilan itu akibat hubungan seks.
  10. Pendidikan seks itu mutlak perlu. Informasi pergaulan sehat(kedewasaan biologis,
    perubahan phisik, akibat terburuk, liku-liku rayuan maut, penyakit kelamin dsb) harus tahu.

Bebearapa Alasan Mengapa Kaum Muda Pacaran:
Hasil Penelitian yang disponsori International Planned Parenthood Federation, yang banyak mengadakan riset di berbagai negara dunia ke-3 th 1981 (urutan berdasarkan urutan pilihan) :

  1. Ingin tahu lebih banyak mengenai diri seseorang.
  2. Ingin belajar bermasyarakat, dalam hal ini berteman dengan lawan jenis.
  3. Ingin bersenang-senang menikmati suasana berkencan.
  4. Ingin memilih calon pasangan secara serius.
  5. Ingin mengikuti apa yang terjadi di masyarakat, karena biasanya remaja suka berpacaran.
  6. Ingin menunjukan kepada teman, bahwa ia bisa menggaet lawan jenisnya.

Tempat dan Acara Pacaran Yang Menyenangkan :

  1. Nonton bersama.
  2. Berjalan bersama.
  3. Makan bersama.
  4. Mengunji=ungi keluarga.
  5. Belajar bersama.
  6. Ngobrol mesra di tempat umum, bukan berarti pamer kemesraan. Mesra bukan berarti "mesum" atau "Tak senonoh"

Prinsip-prinsip Dasar Yang Menghasilkan Kehidupan Seks Yang Baik.

  1. Harga atau nilai terletak pada manusia dan bukan pada binatang atau benda.
  2. Kita hareus menghargai/menghormati hak semua orang.
  3. Kita harus berwatak mengorbankan diri dan bukan egois.
  4. Kita harus mernunjukkan kebaikkan dan pengertian kepada pasangan kita.
  5. Kita harus bersikap toleran, lambat menghakimi dan mengkritik.
  6. Kita harus menaruh perhatian pada kebahagiaan dan kesejahteraan pasangan kita.
  7. Kita harus menolong menanggung beban.
  8. Kita harus melakukan disiplin pribadi dan pengendalian diri.

Sifat-Sifat Manusia Yang menghambat Kehidupan seks yang baik:

  1. Mementingkan diri sendiri.
  2. Ketidaksabaran.
  3. Ketidak pedulian terhadap kebutuhan dan hak-hak orang lain.
  4. Cepat menyalahkan dan menghukum
  5. Tidak bersedia belajar dari penglaman sendiri dan orang lain.
  6. Kecenderungan untuk memuaskan keinginan dengan segera.

Mengatasi Rangsangan Seks Secara Bertanggungjawab :

  1. Melakukan kegiatan yang ekstra berat, menyibukkan diri dengan berolahraga yang memeras tenaga.
  2. Alihkan perhatian, dengan membaca buku-buku yang menarik. Kalau rangsangan itu terjadi pada tengah malam, cobalah berpikir dengan keras mengenai apa yang sebaiknya dilakukan besok pagi.
  3. Bikin rencana yang sehat dan padat.
  4. Berdoalah pada Tuhan. Kepercayaan dan pemahaman terhadap ajaran agama, sangat membantu sekali.

Napsu besar itu wajar, karena pengaruh hormon. Masturbasi, termasuk sehat dan universal, tetapi bukan untuk diperbolehkan sebab ada poengaruh rasa bersalah pada diri sendiri dan Tuhan. Kemampuan mengalihkan, atau bahkan mengatasi rangsangan seks, akan membuat/menimbulkan percaya diri dan godaan makin kecil.

Akibat Hubungan Seks Sebelum Pernikahan :

  1. Bahaya kehamilan di luar pernikahan.
  2. Bahaya ditulari penyakit kelamin.
  3. Mempunyai pengaruh yang merusak terhadap sikap-sikap dan konsep-konsep pemuda/ pemudi tentang seks.
  4. Tumbuhnya gangguan yang diakibatkan oleh percobaan hubungan seks sebelum menikah, cenderung merusak minat satu dengan yang lain dalam pacaran.
  5. Meningkatkan ketidak percayaan, ketakutan dan kecurigaan terhadap orang lain.
  6. Menunjukkan adanya dorongan dari sifat-sifat tidak stabil, kurang luwes dalam pergaulan.
  7. Merusak arti pentingnya bulan madu dan menjadikannya tidak berarti.
  8. Keuntungan menunda hubungan seks saampai pada masa pernikahan adalah pasangan tersebut dapat belajar bersama tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengendalian diri.
  9. Akhirnya ada banyak bukti bahwa pengendalian diri secara seksual sebelum pernikahan benar-benar bermanfaat dalam membina kehidupan pernikahan.

2 comments:

Anonymous said...

prinsip yang bagus.....good...good...

Anonymous said...

Dalam berpacaran dibutuhkan saling pengertian diantara keduanya, pacaran harus bisa saling mengisi dan justru harus bisa memotivasi pasangan untuk lebih maju lagi dan mempunyai semangat untuk meraih cita dan cinta sehingga keduanya ballance, untuk dapat seperti itu dibutuhkan keiklasan dalam menjalin cinta. Kalau pacaran hanya ngeseks aja itu mach nafsu bukan cinta.... tul nggak , nach ini yang harus dihindari dan dijauhi... biar nggak MBA... he...hee ( beloved )