04 August 2009

SAYA PIKIR ....

(Sebuah refleksi diri ketika hati bicara dalam ketidakpastian)
Saya pikir sudah cukup apabila saya bangun sepanjang malam, duduk di atas tempat tidur dengan ponsel di tangan menemaninya terjaga karena ia tidak bisa memejamkan mata.

Saya pikir sudah cukup apabila saya selalu membiarkan ia tertidur lebih dahulu sebelum saya tidur ditiap malamnya.

Saya pikir sudah cukup apabila saya menelponnya hanya untuk memastikan tidak ada hal buruk yang terjadi.

Saya pikir sudah cukup apabila saya menyempatkan diri menemani, ketika ia berkata ia tidak mau lembur sendirian mengerjakan tugas.

Saya pikir sudah cukup kalau saya segera pergi sejauh satu jam perjalanan hanya karena ia berkata harus membayar makanan yang dipesannya.

Saya pikir sudah cukup jika saya bersedia menemaninya menunggu di manapun, kapanpun, selama apapun, walaupun saya lelah.

Saya pikir sudah cukup kalau saya tetap tersenyum dan bersabar setiap kali ia tertawa di kala saya sedang sedih hanya agar saya tidak menghancurkan harinya.

Saya pikir sudah cukup jika saya tidak pernah bosan mendengar cerita-ceritanya, padahal saya sudah acap kali mendengarnya.

Saya pikir sudah cukup jika saya tetap menanyakan keadaannya walaupun ia kadang tak mau berbicara kepada saya.

Saya pikir sudah cukup jika saya sabar menghadapi tingkah lakunya, kemarahannya, dan kata-kata pedas yang diucapkannya.

Saya pikir....
Ketika kau cerita kebaikannya - Kuperoleh keburukannya!
Ketika kau cerita keberhasilannya - Kuperoleh kegagalannya!
Ketika kau cerita kehebatannya - Kuperoleh kelemahannya!
Ketika kau cerita kasih-sayangnya - Kuperoleh kekasarannya!
Ketika kau cerita ketekunannya - Kuperoleh kemalasannya!
Ketika kau cerita kenekatannya - Kuperoleh ketidakmampuannya!
Ketika kau cerita kebersamaannya - Kuperoleh kesendiriannya!
Ketika kau cerita kelemahlembutannya - Kuperoleh kekasasarannya!
Ketika kau cerita kemampuannya - Kuperoleh tak berdayaannya
Ketika kau cerita pelayanannya - Kuperoleh kediktatorannya!
Ketika kau cerita Kejujurannya - kuperoleh kebohongannya!
Ketika kau cerita perhatiannya - Kuperoleh pengabaiannya!
Ketika kau cerita pengenalannya - Kuperoleh keterasingannya!
Ketika kau cerita ...............????????

Saya pikir....
Permainan apa yang sedang engkau mainkan sehingga :
- Kuperoleh KEHERANAN
- Kuperoleh KETAKJUBAN
- Kuperoleh KEANEHAN
- Kuperoleh KEASINGAN
- Kuperoleh KEMASYGULAN
- Kuperoleh ...........????

Saya pikir....
Cinta berawal dari KESADARAN
Cinta mengalirkan RASA SAYANG
Cinta menumbuhkan KATA RINDU
Cinta menghawatirkan KESETIAAN
Cinta tak akan pernah abadi bila ada KEBOHONGAN

Jika kelak engkau bertemu TUHAN
Tanyakan padaNya akan arti seorang INSAN
Jangan kau tanyakan akan arti DERITA PADA BAHAGIA
Jangan kau tanyakan akan arti KECEWA PADA SUKA
Dan jangan Kau tanyakan Akan arti AJAL DAN KEHIDUPAN
Karena Kau pasti TAK PEROLEH JAWAB

No comments: