06 August 2009

BELALANG HILANG "SOTANGNYA"

Andaikan aku bisa melepaskan tali rantai yang membelenggu ini. Sudahlah apa yang menjadi harapan atau keinginanku pasti akan terwujud. Tetapi apalah daya akan posisi dan kondisiku yang demikian. Ini adalah sepenggal petikan dari keluhan seseorang yang disampaikan padaku tempo hari. Saat ini aku mau memberikan kepadamu sepenggal cerita ketika seorang kawanku memperolok-olok aku dengan menyebut diriku seperti "Belalang hilang sotangnya(=kaki belakang)".

Seekor belalang yang lama terkurung dalam sebuah kotak. Ketika ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya tersebut. Dengan gembira ia melompat-lompat menikmati kebebasannya. ketika dalam perjalanannya ia bertemu dengan seekor belalang lain. Yang terlihat adalah keheranannya kenapa belalang itu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya.

Dengan perasaan penasaran ia menghampiri belalang itu, dan bertanya, “Eh.... kawan mengapa engkau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh. Padahal kita ini tidak jauh berbeda dari usia ataupun bentuk tubuh?”

Belalang itupun menjawabnya, “Dimanakah kau selama ini tinggal? Karena semua belalang yang hidup dialam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan”.S aat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang selama ini membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di alam bebas.

Orang baru tersadar setelah dirinya menghadapi kenyataan bahwa diluar sana banyak hal yang dilihatnya aneh-aneh yang sebenarnya tidaklah demikian. Memang kesadaran orang bertumbuh jika diri orang tersebut merasakan ada sesuatu yang beda. Pada sisi yang lain ada pula orang yang pasrah dengan kondisinya dan tak berbuat apa-apa. Dirinya hanya memposisikan pada nasib. Tanpa mau menilik kembali bahwa kondisi yang dilakukan sendirilah yang menjadikan dirinya demikian. Kesadaran melepas belenggu rantai yang mengikat pada diri kita dapat tumbuh jika kita ada kemauan untuk berbuat melepaskannya. Kesungguhan akan berbuatlah yang akan menjadikan dirinya dipulihkan seperti sediakala.

No comments: