28 April 2009

LEGENDA DAS ROSENWUNDER


DAS ROSENWUNDER adalah sebuah legenda di negara Jerman. Kala ditahun 1207 hidup seorang puteri bernama Elizabeth, yang dilahirkan di Bratislava. Elizabeth tidak hanya cantik nan jelita tetapi juga berhati manis-lembut, murah hati dn suka memberi. Bahkan menurut suaminya yang bernama pangeran Ludwig, isterinya tersebut terlalu bermurah hati. Mereka tinggal di puri Wartburg. Puteri Elizabeth sering merasa prihatin dengan kehidupan para petani miskin di desa dekat purinya. Walaupun dilarang suaminya, ia secara sembunyi-sembunyi sering membawa roti ke dalam keranjang yang ditutupi mantel untuk dibagikan kepada petani-petani miskin di desa tersebut.
Namun pada suatu hari sang puteri dengan menjinjing keranjang berisi roti hendak membawanya ke desa, dipergoki oleh suaminya pangeran Ludwig. "Apa yang kamu bawa dalam keranjang itu?" Bentak suaminya. Sang puteri Elizabeth terkejut dan ketakutan. Langsung ia bertelut di di tanah. Dengan tangan gemetar ia memegangi mantelnya menutup keranjang itu. "Apa isi keranjang itu?" bentak Ludwig sekali lagi. Tiba-tiba dalam hati si puteri ada niat berbohong. Dengan suara gentar ia menjawab lirih."Bunga mawar, pangeranku". Pangeran Ludwig sebenarnya tahu apa isi keranjang itu, yaitu roti. Maka dengan geram dihunusnya pedang lalu dengan ujung pedang ia menyingkap mantel yang menutupi keranjang. Keranjang itu pun langsung terbuka. Apa isinya? Sekuntum bunga mawar merah yang segar dan indah. Ajaib, roti dalam keranjang itu telah berubah menjadi mawar merah. Kisah puteri Elizabeth ini dituangkan dalam lukisan yang disebut Das Rosenwunder yang berarti Keajaiban Mawar. Lukisan itu sungguh ada yang dipajang di puri Wartburg. Lukisan yang memperlihatkan puteri Elizabeth sedang berlutut sambil memeluk keranjang. Sang pangeran Ludwig duduk di atas kuda putihnya dengan ujung pedang menyingkap mantel penutup keranjang itu. Di keranjang itu tampaklah sekuntum bunga mawar segar berwarna merah menyala sungguh iandah. Sungguh ajaib!

Apa pesan dari dari legenda ini? Bisa jadi untuk mengabadikan kebaikkan hati puteri Elizabeth dan diceritakan secara turun temurun untuk membawa pesan : "Cinta kasih dapat menimbulkan keajaiban, bahkan cinta kasih itu sendiri adalah keajaiban". Apa keajaiban cinta kasih itu?
Adalah kenyataan bahwa memberi dengan cinta kasih lebih banyak diantara orang miskin. Lantas, bukan hal yang mengejutkan bahwa banyak orang yang justru menjadi kikir ketika menjadi kaya. Memberi dari kekurangan adalah luapan hati. Bukankah itu suatu keajaiban bahwa orang dapat memberi walaupun ia sendiri kekurangan? Ada seorang biawawati di India yang bernama Ibu Theresa memberikan sekantong beras kepada seorang petani beragama Hindu yang miskin dipinggir kota Kalkuta. Ibu Theresa heran melihat bahwa tak lama kemudian petani itu membawa separuh dari kantong ke luar rumah. Apa yang dilakukannya? Ternyata si petani tadi memberi sebagian berasnya kepada seorang petani Muslim yang lebih miskin darinya. Bukankah ini suatu keajaiban Ibu Theresa yang miskin pula dapat membagi sebagian dari berasnya kepada petani Hindu yang lebih miskin, lalu orang itu membagi lagi beras itu kepada petani Muslim yang lebih miskin lagi. Keajaiban lain memberi dengan cinta kasih dapat menjadikan orang lebih merasa bahagia. Siapa yang bahagia? Bukan hanya orang yang menerima, tetapi terutama yang memberi. Barangsiapa pernah mempunyai pengalaman memberi dari kekurangannya sebagai tanda kasih, ia mengalami bahwa justru dialah yang merasa bahagia. Sebuah pemberian yang keluar sebagai ungkapan cita kasihnya dapat menimbulkan keajaiban. Sepiring nasi yang nyaris basi bisa menimbulkan senyum jika kita berikan kepada yang sedang menahan keroncongan perutnya karena tak terisi sesuap nasi lebih dari sehari bukan karena sedang puasa, melainkan karena memang tak ada yang hendak dimakan. Sepiring nasi tersebut dapat menimbulkan kegembiraan, pengharapan, titik-titik air mata. Air mata haru orang yang menerima dan air mata bahagia orang yang memberi. Bukankah itu ajaib?

No comments: